Bengkulu, Estom.id – Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Provinsi Bengkulu menjadi wadah strategis bagi kader-kader muda Nahdlatul Ulama untuk mengembangkan potensi intelektual, sosial, dan spiritual dalam bingkai keislaman dan keindonesiaan. Di bawah kepemimpinan Ketua PKC PMII Bengkulu, Sandyya, S.Sos, organisasi ini terus berkomitmen memperkuat peran mahasiswa Islam dalam membangun peradaban bangsa yang berkeadilan dan berkeadaban.
Sandyya, S.Sos merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu (Fisipol UNIB). Sosok yang dikenal luas di kalangan aktivis mahasiswa ini memiliki rekam jejak panjang dalam dunia pergerakan. Sebelum menjabat Ketua PKC PMII Provinsi Bengkulu masa khidmat 2024–2026, ia pernah mengemban amanah sebagai Ketua PC PMII Kota Bengkulu periode 2021–2022.
Selama kiprahnya, Sandyya dikenal sebagai figur yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai keislaman moderat dan kepemimpinan progresif di kalangan mahasiswa. Ia aktif di berbagai forum dan kegiatan yang mendorong pemberdayaan pemuda serta penguatan peran mahasiswa dalam pembangunan daerah.
“PMII tidak hanya mencetak kader yang kritis terhadap persoalan bangsa, tetapi juga kader yang memiliki nilai kepemimpinan, sosial, dan religius. Bengkulu harus menjadi pusat gerakan mahasiswa Islam yang berdaya dan berpengaruh,” ujar Sandyya dalam salah satu kesempatan dialog kebangsaan di Bengkulu.
Sebagai organisasi yang berdiri sejak tahun 1960, PMII terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Di Bengkulu, PKC PMII di bawah kepemimpinan Sandyya berfokus pada penguatan kaderisasi, peningkatan literasi digital, dan sinergi dengan lembaga pemerintah maupun masyarakat sipil untuk memperluas dampak sosial pergerakan mahasiswa Islam.
Dengan semangat “Dzikir, Fikir, dan Amal Shaleh”, PKC PMII Bengkulu diharapkan mampu melahirkan generasi muda Islam yang berkarakter, berwawasan luas, dan siap mengabdi untuk masyarakat dan bangsa.











