Sinergi Tangkal Radikalisme, Subdit Sosbud Polda Bengkulu dan IPNU Perkuat Wawasan Kebangsaan Pemuda

0
33
Polda Bengkulu Gandeng IPNU Gelar FGD Tangkal Radikalisme di Kalangan Pemuda, Minggu (6/7/2025), di Hotel Willo Kota Bengkulu. (Foto Restu Edi/Estom.id)

Bengkulu, Estom.id – Dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan generasi muda, Subdirektorat Sosial Budaya Ditintelkam Polda Bengkulu bekerja sama dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Provinsi Bengkulu menggelar Focus Group Discussion (FGD), Minggu (6/7/2025), di Hotel Willo Kota Bengkulu.

Kegiatan ini mengusung tema “Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama dalam Mencegah Radikalisme di Kalangan Remaja, Pelajar dan Pemuda di Provinsi Bengkulu” dan dihadiri berbagai elemen strategis, mulai dari Kanwil Kemenag Bengkulu, GP Ansor, organisasi mahasiswa, hingga perwakilan marbot masjid.

Ketua Moderasi Beragama UIN FAS Bengkulu, Fatrica Syafri, M.Pd, dalam paparannya menegaskan pentingnya membentengi generasi muda dengan wawasan kebangsaan dan pemahaman agama yang moderat.

“Penguatan wawasan kebangsaan dan moderasi beragama merupakan kunci strategis dalam menangkal berkembangnya paham radikalisme. Kita harus memperluas cakrawala berpikir pemuda agar tidak mudah terpapar,” tegas Fatrica.

Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bengkulu, Dr. Abdul Qohar, S.Ag., M.HI, menekankan pentingnya upaya preventif sejak dini melalui berbagai pendekatan nilai-nilai kebangsaan.

“Deteksi dini melalui penguatan nilai Pancasila, semangat persatuan, serta pemahaman agama yang inklusif akan membuat remaja dan pemuda menjadi agen perdamaian dan penjaga keutuhan NKRI,” ujar Abdul Qohar.

Dalam kesempatan yang sama, akademisi STIESNU Bengkulu, Dr. Subhan Amin, S.Ag., M.HI, menggarisbawahi bahwa nilai-nilai Pancasila harus menjadi fondasi ideologis pelajar untuk menangkal penyusupan paham radikal.

“Sinergi keluarga, sekolah, lembaga keagamaan, dan pemerintah daerah sangat diperlukan dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan cinta tanah air,” kata Subhan.

Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bengkulu, Wibowo Susilo, turut menyampaikan pentingnya peran media digital dalam melawan narasi radikalisme.

“Saat ini media sosial menjadi ladang subur bagi penyebaran propaganda radikal. Literasi digital harus diperkuat agar masyarakat, khususnya pemuda, tidak terjebak oleh konten yang menyesatkan,” ujarnya.

Ketua IPNU Bengkulu, Nurul Hidayah, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi sarana edukasi dan penguatan tekad generasi muda dalam menjaga keutuhan bangsa.

“Sebagai garda terdepan, pemuda harus bersatu menjaga persatuan NKRI. FGD ini mempertegas peran penting pemuda dalam menangkal radikalisme,” ucap Nurul.

FGD ini menjadi langkah konkret sinergi antarelemen dalam memperkuat ketahanan ideologis bangsa dari ancaman infiltrasi paham-paham ekstrem di tengah arus digitalisasi yang masif.

Pewarta: Restu Edi
Editor : Desty Dwi Fitria
COPYRIGHT © ESTOM 2025