Estom.id – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hidayah yang berlokasi di Desa Sukasari, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui kegiatan sosial-keagamaan yang berkesinambungan. Dipimpin oleh KH. M. Mashum Muis, Ponpes ini dikenal sebagai lembaga keagamaan yang memiliki peran besar dalam membina masyarakat, baik dalam aspek spiritual maupun sosial.
KH. M. Mashum Muis, alumnus Pondok Pesantren Lirboyo, Jawa Timur, yang merupakan salah satu pesantren besar di bawah naungan Nahdlatul Ulama, dikenal sebagai tokoh agama yang berpemahaman moderat dan nasionalis. Pemahaman tersebut tercermin dalam pengajaran di Ponpes Al-Hidayah yang selalu menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air kepada para santri. Hal ini tampak nyata dari kebiasaan mengibarkan Bendera Merah Putih di halaman pesantren sebagai simbol semangat nasionalisme.
Pada Jumat, 18 April 2025, pukul 14.00 WIB, Ponpes Al-Hidayah menggelar kegiatan Dialog Kebangsaan yang diinisiasi oleh kelompok santri. Dialog tersebut mengangkat tema “Pondok Pesantren Al-Hidayah Kabupaten Seluma Siap Mendukung Pemerintah dalam Menghentikan Pergerakan Kelompok yang Berpaham Khilafah.”
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan ideologi santri dan masyarakat terhadap penyebaran paham radikal dan khilafah yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila serta Ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam dialog tersebut, para santri membahas pentingnya menjaga stabilitas kehidupan beragama yang moderat dan harmonis, serta memperkuat peran pesantren sebagai garda terdepan dalam menangkal radikalisme.
Sebagai bentuk nyata komitmen terhadap NKRI, usai kegiatan dialog, kelompok santri Ponpes Al-Hidayah melakukan deklarasi dukungan terhadap pemerintah dalam upaya menghentikan penyebaran paham ekstrem yang bersifat radikal dan berorientasi pada khilafah. Deklarasi ini menjadi wujud sikap tegas serta penegasan jati diri pesantren dan santri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia.
Keberadaan Ponpes Al-Hidayah pun semakin dihormati oleh masyarakat sekitar, khususnya di Desa Sukasari, sebagai pusat pendidikan agama yang berkontribusi besar dalam menjaga keutuhan bangsa melalui pendekatan keagamaan yang damai dan nasionalis.
Pewarta: Restu Edi
Editor : Adi Saputra