Estom.id – Dalam rangka merealisasikan Program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, poin ketiga dari program tersebut menjadi perhatian utama pemerintah.
Program ini mencakup peningkatan lapangan kerja yang berkualitas, dorongan untuk kewirausahaan, pengembangan industri kreatif, serta kelanjutan pembangunan infrastruktur.
Asosiasi UMKM Bengkulu Bersatu menilai program ini sangat relevan dengan kebutuhan para pelaku UMKM di Bengkulu. Ketua asosiasi tersebut menyampaikan bahwa program ini memberikan motivasi untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM lokal. “Kualitas produk harus terus ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar regional, nasional, hingga internasional,” ujarnya.
Namun, berbagai kendala masih dihadapi oleh UMKM di Bengkulu. Salah satu tantangan utama adalah minimnya promosi dan pemasaran. Produk berkualitas yang dihasilkan sering kali tidak dikenal di luar daerah karena kurangnya akses promosi. Hal ini menyebabkan konsumen di luar Bengkulu kurang percaya atau bahkan tidak mengetahui keberadaan produk-produk UMKM lokal.
Selain masalah promosi, UMKM juga menghadapi sejumlah hambatan lain, seperti keterbatasan modal usaha, pembukuan manual yang tidak efisien, serta kurangnya kemampuan manajemen keuangan. Kendala perizinan dan legalitas usaha juga menjadi masalah serius bagi banyak pelaku UMKM. Ketersediaan bahan baku berkualitas, kurangnya inovasi produk, dan keterbatasan jaringan pemasaran turut menjadi tantangan dalam mengembangkan bisnis mereka.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan nyata, termasuk akses modal usaha, pelatihan manajemen bisnis, serta promosi produk UMKM melalui platform digital. Infrastruktur yang mendukung distribusi produk, seperti jalan, logistik, dan akses internet yang memadai, juga perlu menjadi perhatian utama.
Dengan implementasi Program Asta Cita secara konsisten, para pelaku UMKM di Bengkulu optimis dapat mengatasi berbagai kendala yang ada. “Jika pemerintah dapat menyediakan dukungan yang komprehensif, produk UMKM Bengkulu tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik, tetapi juga memiliki peluang besar untuk masuk ke pasar internasional,” pungkas Ketua Asosiasi UMKM Bengkulu Bersatu.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional, sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
(Ads/Adv)