Estom.id – Direktur Bisnis PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Iswahyudi mengingatkan warga di provinsi Bengkulu agar bangga dengan jasa keuangan lokal.
“Agar masyarakat bangga dengan Bank Bengkulu,” terang Iswahyudi, Senin (25/3).
Ia mengatakan kebanggaan warga Provinsi Bengkulu terhadap Bank Bengkulu itu bisa tercermin dari mereka malu jika tidak memiliki rekening di lembaga keuangan yang kini dipimpin oleh Beni Harjono sebagai direktur utama.
Menurutnya, dengan warga Bengkulu memanfaatkan setiap layanan Bank Bengkulu berarti turut mendukung pembangunan provinsi. Alasannya, dana masyarakat yang dikelola lewat Bank Bengkulu berasal dari dan memberi manfaat bagi provinsi dan warganya.
“Ini Badan Usaha Milik daerah yang menjadi andalan Pemprov Bengkulu. Ada BUMD yang lain tetapi ‘size’-nya belum sebesar Bank Bengkulu Pendapatan Asli Daerah (PAD) provinsi terbesar dari Bank Bengkulu,” kata dia mencontohkan sumbangsih Bank Bengkulu bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
“Bank Bengkulu pemberi dividen Provinsi Bengkulu terbesar. Di luar itu, program kami juga kembali kepada Bengkulu, uang berputar di Bengkulu ini,” tambahnya.
Adapun Iswahyudi mengatakan per 6 Maret 2023, Bank Bengkulu telah memiliki empat orang direksi setelah sebelumnya hanya dua.
Dengan lengkapnya jajaran manajemen itu Bank Bengkulu diharapkan dapat terus melaju menjadi juara minimal di level provinsi.
Bank Bengkulu sendiri diketahui membukukan kinerja keuangan positif sepanjang 2023 dengan total aset Bank Bengkulu tumbuh 4,20 persen menjadi Rp9 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp8,7 triliun.
Lembaga keuangan tersebut juga mencatatkan laba bersih unaudited Rp82,95 miliar. Kemudian dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Bengkulu meningkat 1,45 persen menjadi Rp7 triliun dari periode 2022 yang berada di angka Rp6,95 triliun.
Performa kinerja Bank Bengkulu 2023 dicerminkan juga lewat nilai rasio ROA (return on asset) sebesar 1,27 persen, nilai rasio ROE (return on equity) sebesar 6,79 persen, dan nilai rasio CAR (capital adequacy ratio) menguat sebesar 26,46 persen seiring dengan penguatan permodalan industri perbankan.
Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri