Memilukan!! Warga Bawa Jenazah ke TPU Gunakan Rakit Bambu

0
58
warga Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) membawa jenazah ke tempat pemakaman umum (TPU) menggunakan rakit bambu, Doc. Yulisman/Estom.id

Estom.id – Sungguh memilukan, warga Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) membawa jenazah ke tempat pemakaman umum (TPU) menggunakan rakit bambu.

Warga terpaksa menggunakan rakit ke TPU yang lokasinya di seberang sungai air pino. Dikarenakan jembatan gantung yang biasa digunakan sudah rusak berat.Warga sudah tidak berani melewati jembatan karena khawatir tercebur ke sungai.

Kejadian tersebut Sabtu 16/03/2024 sekira pukul 10:00 WIB, mayat seorang warga setempat Rejaman (90) saat akan dikebumikan, terpaksa dibawa menggunakan rakit ke TPU.

“Karena jembatan sudah rusak, terpaksa warga harus menyeberangi sungai ke TPU dengan menggunakan rakit,” kata Sulaiman seorang pelayat yang ikut ke lokasi pemakaman.

Sehingga, warga beramai-ramai membawa jenazah ke TPU yang ada di seberang sungai, ada yang berada di sungai dan ada juga di atas rakit yang terbuat dari bambu menuju TPU.

Sulaiman mengatakan, kejadian seperti itu bukan sekali ini saja, bahkan yang ia tahu sudah dua kali dengan hari ini warga membawa jenazah ke TPU menggunakan rakit.

” Sepengetahuan saya sudah dua kali dengan ini warga menggunakan rakit ke TPU untuk memakamkan kerabatnya yang meninggal karena kondisi jembatan yang rusak,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Aur II, Pino Raya BS, Yadi membenarkan, jika warganya harus menggunakan rakit untuk membawa jenazah ke TPU lantaran lokasi TPU berada di seberang sungai.

Ia mengaku, kondisi tersebut terpaksa dilakukan warga karena jembatan gantung sebagai akses ke TPU sudah rusak.

Sementara litu Devisi Dokumentasi LIN lembaga investigasi negara PROV Bengkulu MAHIDAN NOPIAR sangat menyayangkan keadaan ini, Akses jembatan ini harus ada kepedulian pemerintah daerah, pemerintah segera memperbaiki jembatan ini untuk kepentingan masyarakat umum.

 

 

Pewarta: Yulisman

Editor : Man Saheri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here