Estom.id – Pertemuan yang diadakan di Kabupaten Mukomuko, Gubernur Bengkulu, Rohidin, mengeluarkan permintaan yang penting mengenai penerimaan siswa baru di SMA/SMK/ dan SLB. Beliau meminta agar sekolah-sekolah tersebut tidak menerima peserta didik baru yang tidak sesuai dengan data KTP dan Kartu Keluarga (KK) orang tua mereka.
Dengan tegas, Rohidin menyampaikan bahwa masalah utama dalam penerimaan siswa baru adalah penetapan zonasi berdasarkan data KTP dan KK asli dari orang tua. Beliau menegaskan bahwa tidak boleh ada siswa yang mendaftar dengan menggunakan identitas orang lain seperti pamannya, kakaknya, atau anggota keluarganya. Tujuan dari peraturan ini adalah untuk mewujudkan rasa keadilan di masyarakat dan mencegah terjadinya gejolak dalam proses penerimaan siswa baru.
Selain itu, Gubernur Rohidin juga menekankan pentingnya pengelolaan dana BOS oleh sekolah-sekolah di Mukomuko. Beliau menekankan bahwa dana tersebut harus digunakan dengan baik agar proses pendidikan dapat berjalan dengan lancar dan berkualitas.
“Tidak hanya itu, manajerial penggunaan dana BOS, dana komite, dan dana lainnya juga harus diperhatikan dengan cermat, terutama dalam memperhatikan kondisi siswa,” tambah beliau.
Selain itu, Gubernur Rohidin juga mengimbau agar sekolah-sekolah di Mukomuko tidak menahan ijazah para alumni dan tidak meminta biaya administrasi kepada mereka yang ingin mengambil ijazah.
Beliau meminta agar ijazah dapat diberikan secara gratis dan diumumkan melalui media-media sehingga tidak ada kesulitan bagi para alumni dalam memperoleh ijazah setelah menyelesaikan proses belajarnya.
Dengan keputusan ini, diharapkan akan tercipta sistem pendidikan yang lebih adil dan berkualitas di Kabupaten Mukomuko. Para siswa dan orang tua diharapkan dapat mematuhi peraturan ini demi kebaikan bersama. Dan tentunya, dengan pengelolaan dana yang baik, diharapkan akan tercipta lingkungan pendidikan yang lebih baik dan berkembang di Mukomuko.
Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri
