Protes atas Dugaan Kecurangan Pemilu di Kecamatan Taba Penanjung

0
57
Kontroversi rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara pemilihan DPRD Bengkulu Tengah di Kecamatan Taba Penanjung

Estom.id – Rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara pemilihan DPRD Bengkulu Tengah di Kecamatan Taba Penanjung pada Kamis (22/02/2024) berjalan dengan kontroversi dan protes dari saksi partai Hanura terkait banyaknya coretan C1 yang diduga mencurigakan.

Menurut Bambang Aswari, saksi dari Partai Hanura, kecurangan terjadi di TPS 1 dan 4 Kelurahan Taba Penanjung, di mana ditemukan banyak coretan menggunakan tipeX pada C1 plano, terutama pada perolehan suara PAN.

Pada TPS 1, jumlah suara salah satu calon dan jumlah suara sah partai di C1 plano semuanya terdapat coretan tipeX, menimbulkan dugaan adanya manipulasi suara yang signifikan. Selain itu, pada TPS 1 dan 4, C1 plano untuk PAN berbeda dengan salinan yang dipegang oleh saksi-saksi partai.

Keadaan yang serupa juga terjadi di Desa Bajak 1 TPS 5, di mana C1 plano untuk Partai Golkar dan Hanura tidak memiliki angka yang tercatat. Meskipun suara sah Partai Golkar tercatat sebagai 38 suara, C1 plano untuk partai tersebut kosong, berbeda dengan salinan yang dipegang oleh saksi-saksi partai dan Panwas, yang menunjukkan jumlah suara sah sebanyak 20 suara.

“Banyak ketidakpuasan yang terjadi selama rapat pleno berlangsung. Kami menentang hal ini,” ungkap Bambang.

Namun, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Taba Penanjung, Erlan Senjaya membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa segala informasi yang beredar tidak benar, karena prosedur telah diikuti sesuai aturan yang berlaku.

“Mengenai tipeX, memang ada, tetapi itu dilakukan oleh KPPS dan dicoret serta diubah di hadapan pengawas TPS dan para saksi. Berita acara tersebut juga telah ditandatangani oleh para saksi,” jelas Erlan.

Di sisi lain, Ketua Panwascam Taba Penanjung, Hosi’i, menegaskan bahwa perbedaan antara C1 plano dan salinan bukanlah bentuk kecurangan, melainkan hanya masalah penulisan yang berbeda.

“Dalam aplikasi Sirekap, data C1 plano dan salinan sama. Penulisan angka terbilang memang berbeda, tetapi itu dapat diperbaiki dengan tanda tangan dari PPK, bukan dalam lingkup kewenangan kami,” tegasnya.

Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan integritas dan validitas hasil pemilihan tersebut. Terlebih lagi, dalam pemilihan yang menentukan masa depan daerah, kejujuran dan keadilan harus menjadi prioritas utama. Semua pihak juga diharapkan untuk tidak memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here