Estom.id – Warga RT 09/RW 07 Jalan Burhan Dahri atau tepatnya Jalan Terminal Regional Air Sebakul Kota Bengkulu, mengeluhkan pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan.
Warga sekitar, Akhen, mengungkapkan bahwa limbah rumah tangga tersebut berasal dari rumah ke rumah, warga di lokasi tersebut yang membuang limbah secara sembarangan.
Akhen sudah beberapa kali melaporkan masalah ini kepada RT setempat. Dia meminta bantuan agar warga dapat membuat septic tank untuk menampung limbah rumah tangga. Namun, jawaban yang diberikan oleh Pak RT adalah bahwa warga di sana tidak memiliki uang untuk membuatnya.
“Saya tidak mengerti, padahal warga di sini memiliki motor, mobil, dan handphone yang bagus-bagus. Rumah mereka juga sudah bagus. Mengapa mereka tidak bisa mengalokasikan sedikit uang untuk membuat WC? Saya sudah melaporkan masalah ini beberapa kali, bahkan harus ke Dinas Lingkungan Hidup. Tapi sayangnya, mereka juga tidak dapat melakukan banyak hal,” ungkap Akhen.
Dia juga menuturkan bahwa limbah yang berserakan di lingkungan tersebut sebenarnya berasal dari proyek closed setiap rumah. Pada saat pembangunan, ada rencana untuk membuat fiber sebagai penampungan akhir limbah.
Pada saat ada pembangunan untuk memperbaiki jalan di sekitar lingkungan, ada inisiatif untuk memperbaiki juga fiber yang rusak. Namun, karena fiber tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, akhirnya lahan tempat fiber tersebut berada dijual oleh pemiliknya.
Akhen yang merasakan dampak langsung dari limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan tersebut meminta agar pihak atau dinas terkait segera menindaklanjuti masalah ini.
“Kami merasakan dampak yang sangat buruk dari limbah ini. Pertama, bau yang sangat tidak sedap membuat kami merasa mual dan pusing. Kedua, makanan yang kami konsumsi menjadi tidak sehat karena adanya lalat yang berkeliaran. Dan yang paling penting, ini juga berdampak pada kesehatan anak-anak kami. Jika tidak segera ditangani, ini akan menjadi masalah yang semakin besar bagi kami,” tegas Akhen.
Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri