Estom.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) mengimbau agar seluruh pemerintah di Provinsi Bengkulu segera memanfaatkan anggaran dana alokasi khusus (DAK) fisik sebelum 14 Maret 2024.
Pesan tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu, Bayu Andy Prasetya, pada sebuah pertemuan di Bengkulu pada hari Jumat. Ia menekankan bahwa para pemimpin daerah harus memanfaatkan anggaran tersebut sebelum batas waktu yang ditentukan, yaitu Maret 2024.
Bayu menjelaskan bahwa DAK fisik memberikan kesempatan bagi Pemerintah Daerah untuk memfokuskan pembangunan di Provinsi Bengkulu, baik dari segi kesejahteraan masyarakat maupun infrastruktur yang mendukungnya. Ia berharap dengan bantuan dari DAK fisik, Provinsi Bengkulu dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, memperkuat daya saing usaha, serta mengurangi dan menghapus kemiskinan di daerah tersebut.
Dengan menandatangani kontrak DAK fisik sebelum 14 Maret 2024, DJPb dapat melihat sisa anggaran yang belum digunakan dan meminta persetujuan dari pemerintah pusat untuk mengoptimalkannya. Bayu juga menjelaskan bahwa hingga akhir Januari 2024, penggunaan DAK fisik di Provinsi Bengkulu masih belum optimal karena proses pengadaan barang dan jasa masih berlangsung.
Secara rinci, provinsi Bengkulu mendapatkan alokasi DAK fisik terbesar sebesar Rp265,37 miliar, diikuti oleh Kabupaten Kaur dengan anggaran sebesar Rp125,14 miliar. Kabupaten Mukomuko memperoleh Rp106,46 miliar, Kabupaten Seluma Rp100,91 miliar, Kabupaten Bengkulu Selatan Rp89,04 miliar, dan Kabupaten Lebong Rp81,98 miliar. Kabupaten Bengkulu Utara mendapatkan Rp81,30 miliar, Kota Bengkulu Rp76,17 miliar, Kabupaten Kepahiang Rp58,13 miliar, dan Kabupaten Bengkulu Tengah Rp36,39 miliar.
Bayu juga menambahkan bahwa pemerintah pusat telah menetapkan bahwa dari anggaran DAK fisik harus digunakan untuk pembangunan infrastruktur di daerah. Dia berharap para pemimpin daerah dapat memanfaatkan anggaran tersebut secara maksimal untuk memajukan Provinsi Bengkulu.
Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri