Berdasarkan Hasil PPK-2023 Terhitung 97.327 Keluarga Berisiko Stunting

0
46
Pj Wali Kota Bengkulu saat menyerahkan bantuan guna mengantisipasi peningkatan angka stunting

Estom.id – BKKBN Provinsi Bengkulu memfokuskan upayanya untuk melakukan intervensi terhadap 97.327 keluarga yang berisiko stunting. Hal ini didasarkan pada hasil pemutakhiran pendataan keluarga (PPK-2023) yang dilakukan di berbagai tingkat kesejahteraan dan daerah di Provinsi Bengkulu.

Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Percepatan Pencegahan Stunting BKKBN Provinsi Bengkulu, Weldi Suisno, mengungkapkan bahwa fokus utama mereka adalah pada keluarga yang berisiko mengalami stunting. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor kesehatan dan lingkungan yang tidak bersih.

Dengan temuan tersebut, BKKBN Bengkulu bekerja sama dengan berbagai sektor dalam program percepatan penurunan stunting, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat mengintervensi keluarga berisiko stunting secara terkoordinasi dan terpadu.

Intervensi yang dilakukan melibatkan bapak asuh anak stunting (BAAS) yang memberikan bantuan makanan dan memastikan asupan gizi yang memadai bagi keluarga berisiko tinggi stunting. Selain itu, pencegahan stunting juga mencakup berbagai penyebab langsung dan tidak langsung yang membutuhkan kerja sama lintas sektor dari pemerintah, swasta, dunia usaha, dan masyarakat.

BKKBN Bengkulu juga melakukan intervensi sensitif melalui sosialisasi kesehatan untuk mencegah anemia pada remaja dan Pendidikan Usia Perkawinan (PUP) untuk remaja perempuan berusia 21 tahun ke atas. Hal ini dilakukan karena penanganan stunting yang paling efektif adalah sebelum usia dua tahun, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Oleh karena itu, ibu hamil perlu memperhatikan asupan gizi sejak awal kehamilan.

Dari hasil pemutakhiran pendataan, terdapat sebanyak 97.327 keluarga di Provinsi Bengkulu yang berisiko stunting. Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki jumlah keluarga berisiko stunting terbanyak, yaitu 8.664 keluarga, diikuti oleh Kabupaten Rejang Lebong dengan 13.561 keluarga. Kemudian, di Kabupaten Bengkulu Utara terdapat 13.780 keluarga, Kabupaten Kaur 6.907 keluarga, Kabupaten Seluma 10.419 keluarga, Kabupaten Mukomuko 9.151 keluarga, Kabupaten Lebong 7.651 keluarga, Kabupaten Kepahiang 7.021 keluarga, Kabupaten Bengkulu Tengah 5.590 keluarga, dan Kota Bengkulu dengan 14.583 keluarga.

BKKBN Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak guna menurunkan angka stunting di wilayah tersebut. Dengan adanya kolaborasi lintas sektor yang lebih baik, diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan keluarga di Provinsi Bengkulu.

Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here