Estom.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan bahwa saat ini terdapat kekurangan lebih dari 1.000 guru di wilayah tersebut. Hal ini disebabkan oleh banyaknya guru yang pensiun, pindah, atau meninggal dunia.
Kepala Dikbud Rejang Lebong, Rezza Pakhlevie, menjelaskan bahwa kebutuhan guru di kabupaten tersebut sangat besar karena banyaknya guru yang pensiun, pindah, atau meninggal dunia. Namun, hingga saat ini belum ada pengangkatan guru CPNS, yang telah menjadi kebutuhan selama beberapa tahun terakhir.
Untuk memenuhi kebutuhan guru ini, pihak Dikbud telah mengusulkan penambahan guru melalui jalur PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dan CPNSD (Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah). Namun, semuanya tergantung pada kemampuan daerah.
Rezza juga menambahkan bahwa pihaknya lebih memilih pengangkatan guru melalui jalur CPNS, karena masa kerjanya akan berlangsung hingga pensiun dan gaji mereka akan dibayar melalui Dana Alokasi Umum (DAU).
Usulan kebutuhan guru tersebut sudah diajukan kepada Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, namun semua tergantung pada kemampuan daerah tersebut. Pada tahun 2022, Dikbud Rejang Lebong mendapatkan kuota penerimaan PPPK sebanyak 141 orang, dan pada tahun 2023 sebanyak 300 orang.
Hingga akhir tahun 2023, Dikbud Rejang Lebong mencatat bahwa terdapat 1.879 guru ASN (Aparatur Sipil Negara) mulai dari TK, SD, hingga SMP di 15 kecamatan. Namun, jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan guru di kabupaten tersebut.
Kekurangan guru ASN tersebut ditutupi oleh guru honorer sebanyak 1.789 orang, yang merupakan 40 persen dari kebutuhan guru di Kabupaten Rejang Lebong. Dikbud Rejang Lebong berharap dapat segera memenuhi kebutuhan guru di wilayah tersebut agar kualitas pendidikan tetap terjaga dan meningkat.
Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri