Estom.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, meminta seluruh warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim pancaroba.
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Rephi Meido Satria, mengungkapkan bahwa pada tahun 2023 lalu tercatat sebanyak 86 kasus DBD di 15 kecamatan, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 76 kasus.
“Saat musim hujan seperti sekarang, populasi nyamuk aedes aegypti akan meningkat. Hal ini dapat menyebabkan banyak warga terkena DBD, oleh karena itu kita harus mewaspadainya,” ujar Satria.
Ia juga menambahkan bahwa pada awal tahun 2024 ini, sudah ada beberapa warga yang terkena DBD. Namun, jumlah pastinya baru akan diketahui pada bulan Februari nanti setelah mendapatkan laporan dari 21 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan.
Penyebaran DBD ini disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti yang berkembang biak di tempat penampungan air bersih dan baju tergantung. Untuk mengatasi masalah ini, masyarakat diminta untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Menurut Satria, gerakan PSN ini merupakan langkah pencegahan yang paling efektif. Masyarakat hanya perlu melakukan 3M plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan menaburkan bubuk abate.
Dinas Kesehatan Rejang Lebong juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui 21 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan, sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran DBD dan penyakit lainnya saat musim penghujan.
Selain itu, untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD, pihak Dinas Kesehatan Rejang Lebong telah menyiagakan petugas medis dan menyiapkan stok obat-obatan bagi 21 puskesmas di daerah tersebut. Dengan demikian, diharapkan penyebaran DBD dapat diatasi dengan baik dan masyarakat dapat terhindar dari penyakit tersebut.
Pewarta: Yulisman
Editor : Man Saheri