Estom.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rejang Lebong, Menemukan sebuah kendala yang cukup serius Ketika mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2024.
Dari 816 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 15 kecamatan, terdapat 40 TPS yang tidak memiliki jaringan internet yang memadai. Hal ini membuat penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) menjadi sulit dilakukan.
Muhammad Anas Kholiq, Koordinator Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kabupaten Rejang Lebong, menjelaskan bahwa Sirekap akan digunakan untuk menghitung dan merekap hasil suara Pemilu 2024. Namun, untuk menggunakan sistem ini, setiap TPS harus memiliki jaringan internet yang memadai.
“Saat ini, dari 40 TPS yang awalnya mengalami kendala jaringan internet, hanya tersisa satu TPS di Desa Talang Belitar, Kecamatan Sindang Dataran, yang masih menjadi blank spot,” ujarnya.
Anas menjelaskan bahwa sebelumnya, terdapat dua desa di Kecamatan Sindang Dataran yang tidak memiliki jaringan internet, yaitu Warung Pojok dan Talang Belitar. Namun, untuk Desa Warung Pojok, KPU telah menemukan solusi dengan menggunakan modem orbit yang memancarkan sinyal wifi. Modem ini akan dipasang di tempat yang tinggi untuk memperkuat sinyal.
Namun, masalah yang lebih serius terjadi di Desa Talang Belitar. Meskipun KPU telah mencoba menggunakan berbagai provider, namun mereka belum dapat menemukan jaringan internet yang memadai. Hal ini membuat KPU harus mencari solusi lain untuk mengatasi masalah ini.
Sebelumnya, KPU Rejang Lebong telah mencatat bahwa dari 816 TPS, terdapat 40 TPS yang mengalami kendala jaringan internet. Masalah ini terjadi terutama di lima desa di Kecamatan Lembak. Bahkan, dari jumlah itu, ada lima desa yang sama sekali tidak memiliki jaringan seluler.
Lima desa tersebut meliputi Warung Pojok dan Talang Belitar di Kecamatan Sindang Dataran, Lubuk Belimbing II di Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Lubuk Mumpo di Kecamatan Kota Padang, dan Trans Bukit Batu di Kecamatan Padang Ulak Tanding.
Pewarta: Yulisman
Editor: Man Saheri