Bengkulu, Estom.id – Belakangan ini memang menjadi misterius informasi yang beredar. Bahkan, dinilai bisa memecahkan anak bangsa pada zaman digitalisasi saat ini. Untuk itu, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bengkulu menyebutkan bahwa masyarakat harus cerdas menerima informasi dari berbagai sumber.
Ketua JMSI Bengkulu Riki Susanto mengingatkan bahwa kecerdasan masyarakat menerima informasi dengan tujuan menolak informasi Hoax, Isu Sara, dan Ujaran Kebencian.
“Masyarakat harus menggali sumber informasi ketika menerima informasi di era digitalisasi agar tak menjadi perpecahan atau gaduh ditengah kehidupan masyarakat”, katanya dikediamannya. Jum’at (27/10/2023).
Sesuai data berbagai, kata Riki Susanto, bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyampaikan internet di Indonesia sudah menjangkau 51 persen atau sekitar 132,7 juta jiwa penduduk Indonesia dan berada di urutan ke-4 di dunia.
“Intinya saya mengajak masyarakat cerdas mengkal informasi”, ujarnya.
Disisi lain, informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik.
“Semoga dizaman digitalisasi ini tidak menjadi perpecahan ditengah Masyarakat”, pungkasnya.