Estom.id – Tokoh Lintas agama di Provinsi Bengkulu sepakat menolak rumah ibadah dijadikan tempat kampanye pada Pemilu Tahun 2024
Pernyataan tegas menolak rumah ibadah dijadikan tempat kampanye dan aktivitas politik praktis, menghindari segala bentuk ujaran kebencian dan berita bohong serta tindakan yang dapat memecah belah anak bangsa,
Kegiatan menolak rumah ibadah dijadikan tempat kampanye tersebut mendapat dukungan dan apresiasi dari salah satu tokoh agama islam yang juga merupakan mantan Gubernur Bengkulu Ustad H.Junaidi Hamsyah,M.Pd yang memberikan tanggapan bahwa tujuan deklarasi ini sangat baik yakni untuk menjaga kedamaian, jangan sampai di tahun politik digunakan oleh oknum dengan tujuan kepentingan politik tertentu karena politisasi rumah ibadah sangat berbahaya karena memiliki dampak negatif yakni merusak kerukunan agama.
Belakangan pelaksanaan Pemilu / Pilkada terdapat calon yang menafaatkan rumah ibadah sebagai tempat kampanye untuk mendapatkan dukungan, dan terdapat oknum penceramah yang merangkap tim sukses sehingga tanpa mempertimbangkan aspek toleransi kemudian mengenalkan calon yang didukungnya dan merendahkan calon lainnya ditempat ibadah, hal tersebut tentunya memberikan efek tidak baik seperti masyarakat yang semula hidup tenang dan tentram menjadi terpecah tidak saling menghormati.
Dalam hal ini Ustad H Junaidi Hamsyah,M.Pd juga mengajak kepada penceramah serta tokoh agama di provinsi bengkulu untuk tidak menjadikan tempat ibadah sebagai lokasi politik praktis / sarana kampanye politik pada pelaksanaan Pemilu tahun 2024.
